warning buat mahasiswa
Assalamualaikum, wr.wb.
Semoga yang menjawab salam saya otomatis masuk surga. Amin.
Ingin sedikit berbagi pengalaman tentang pascakelulusan saya di Universitas Mulawarman.
Jadi begini...
Setelah dinyatakan lulus saat kuncir toga saya pindah ke kanan, senang dalam hati tidak dapat ditahan. Ingin peluk ibu (almarhum) dan ayah karena sudah rela makan nasi lauk garam demi membiayai kuliah. Ingin peluk si dia tapi masih belum halal jadi cukup kedip mata saja dari jauh.
Lanjut..
Seminggu setelah euforia kelulusan, hampir 90% teman seangkatan sudah memiliki pekerjaan dari guru hingga ibu rumah tangga. Bagaimana dengan saya? Bisa dibilang kalau saya belum memiliki rencana saat itu ingin kerja, nikah, kuliah, atau menghadap yang maha kuasa.
Pengalaman apa yang mau dibagi?
Oke. Perlu diketahui di zaman sekarang ini semua hal dimudahkan dengan sistem daring. Mulai dari pesan tiket pesawat hingga ojek. Tak ketinggalan ijazah S1 saya pun sudah berbasis daring. Hanya saja dalam proses pembuatan ijzah di dunia nyata sangat lamban. Membuat saya hampir tidak jadi melanjutkan studi S2 karena dianggap belum lulus.
Jadi, sebenarnya ini bukan melulu kesalahan universitas. Saya yang saat itu sedang terlena dengan hidup santai sehingga menjadi lupa bahwa menunggu bukanlah solusi. Akhirnya saya biarkan. Terus berlanjut hingga akhirnya saya dihadapkan dengan pilihan sulit.
Tetapi sekali lagi saya berterima kasih dengan si dia yang membantu proses legalisasi kelukusan saya. Padahal saat itu dia sedang ada jadwal mengajar. Tetapi cinta itu hebat. Si dia dengan tubuh mungilnya rela menerobos hujan deras seharian demi membantu saya. I love u.
Terus?
Bagi para mahasiswa S1, S2, S3, Steh, yang sedang menempuh perkuliahan segera cek data diri di situs forlap dikti. Cek data kamu benar atau salah. Lakukan hal ini sebelum kamu lulus.
Udah itu aja. Mau bobo dulu. Salam hangat dari kota singo edan.
Semoga yang menjawab salam saya otomatis masuk surga. Amin.
Ingin sedikit berbagi pengalaman tentang pascakelulusan saya di Universitas Mulawarman.
Jadi begini...
Setelah dinyatakan lulus saat kuncir toga saya pindah ke kanan, senang dalam hati tidak dapat ditahan. Ingin peluk ibu (almarhum) dan ayah karena sudah rela makan nasi lauk garam demi membiayai kuliah. Ingin peluk si dia tapi masih belum halal jadi cukup kedip mata saja dari jauh.
Lanjut..
Seminggu setelah euforia kelulusan, hampir 90% teman seangkatan sudah memiliki pekerjaan dari guru hingga ibu rumah tangga. Bagaimana dengan saya? Bisa dibilang kalau saya belum memiliki rencana saat itu ingin kerja, nikah, kuliah, atau menghadap yang maha kuasa.
Pengalaman apa yang mau dibagi?
Oke. Perlu diketahui di zaman sekarang ini semua hal dimudahkan dengan sistem daring. Mulai dari pesan tiket pesawat hingga ojek. Tak ketinggalan ijazah S1 saya pun sudah berbasis daring. Hanya saja dalam proses pembuatan ijzah di dunia nyata sangat lamban. Membuat saya hampir tidak jadi melanjutkan studi S2 karena dianggap belum lulus.
Tetapi sekali lagi saya berterima kasih dengan si dia yang membantu proses legalisasi kelukusan saya. Padahal saat itu dia sedang ada jadwal mengajar. Tetapi cinta itu hebat. Si dia dengan tubuh mungilnya rela menerobos hujan deras seharian demi membantu saya. I love u.
Terus?
Bagi para mahasiswa S1, S2, S3, Steh, yang sedang menempuh perkuliahan segera cek data diri di situs forlap dikti. Cek data kamu benar atau salah. Lakukan hal ini sebelum kamu lulus.
saya sudah dinyatakan lulus (forlap.risetdikti.go.id)
ijazah saya sudah teraftar (ijazah.risetdikti.go.id)
Udah itu aja. Mau bobo dulu. Salam hangat dari kota singo edan.
Komentar