Namanya Ipul
Assalamualaikum, wr.wb
Tulisan kali ini akan memperkenalkan anggota baru keluarga kecil saya. Bukan manusia, bukan juga hewan. Dia adalah sebuah motor. Perlu diketahui dari semua motor yang pernah saya pakai selama hidup, yang ini agak sedikit unik. Namanya Ipul, dan dia unik karena merupakan motor yang populer di era 80'an.
Jadi, si Ipul ini hasil karya pabrik motor "Honda" asal negeri tirai bambu. Walaupun jadul, Ipul terlihat menawan karena sudah dimodifikasi khas motor cub. Warna merah yang menyala terlihat sempurna bertemu dengan warna putih susu. Indonesia banget kan warnanya. Jangan khawatir, si pemilik Ipul sebelumnya merupakan kolektor motor jadul. Jadi, bukan hanya motornya yang terawat tetapi juga surat-menyuratnya aman alias taat pajak.
Kenapa memilih Ipul? Yap, udah diceritain sebelumnya kalau saya sekarang sedang berada di Kota Malang untuk melanjutkan kuliah. Agak repot kan ya anak kuliahan ngga punya motor. Ya walaupun di Malang ada beberapa orang yang sering mengantar saya kalau mau kemana-mana. Jadi, saya berinisiatif untuk mencari penjual motor bekas.
Jodoh emang gak kemana. Di tempat penjualan mata saya sebenarnya tertuju pada motor matic merek Beat. "Berapa kalo yang ini om? Tanya saya sambil mengelus-ngelus bodinya yang mulus. "Tujuh juta mas", balas si penjual. Waduh keluar dari bajet pikir saya. "Ada yang dibawah dari itu gak mas? sambil sok-sokan nelpon. "Rata-rata begitu mas harganya, biar ditempat lain juga sama". Kata masnya sambil merebut handphone saya dan membantingnya ke lantai. Tidak tinggal diam saya angkat juga masnya dan saya banting tepat di samping handphone saya. K.O.
Tidak tanggung-tanggung enam konter yang saya datangi, seolah membenarkan kata masnya memang harga motor bekas di sini segitu. Eh tanpa diduga-duga toko yang keenam ini tidak hanya menjual motor bekas jenis baru, tetapi juga motor jadul sekelas si Ipul. Iseng saya nanya, "kalo yang itu berapa mas?" Wah yang ini spesial mas, dua juta saya lepas". Sambut masnya kegirangan sambil nyanyi lagu eta terangkanlah. Setalah tanya-tanya, ngetes keliling Surabaya-Malang, dan lihat surat-menyurat saya putuskan untuk ambil Ipul. Murah dan yang penting bisa saya pakai untuk kuliah.
Begitu ceritanya.
Tulisan kali ini akan memperkenalkan anggota baru keluarga kecil saya. Bukan manusia, bukan juga hewan. Dia adalah sebuah motor. Perlu diketahui dari semua motor yang pernah saya pakai selama hidup, yang ini agak sedikit unik. Namanya Ipul, dan dia unik karena merupakan motor yang populer di era 80'an.
Jadi, si Ipul ini hasil karya pabrik motor "Honda" asal negeri tirai bambu. Walaupun jadul, Ipul terlihat menawan karena sudah dimodifikasi khas motor cub. Warna merah yang menyala terlihat sempurna bertemu dengan warna putih susu. Indonesia banget kan warnanya. Jangan khawatir, si pemilik Ipul sebelumnya merupakan kolektor motor jadul. Jadi, bukan hanya motornya yang terawat tetapi juga surat-menyuratnya aman alias taat pajak.
Kenapa memilih Ipul? Yap, udah diceritain sebelumnya kalau saya sekarang sedang berada di Kota Malang untuk melanjutkan kuliah. Agak repot kan ya anak kuliahan ngga punya motor. Ya walaupun di Malang ada beberapa orang yang sering mengantar saya kalau mau kemana-mana. Jadi, saya berinisiatif untuk mencari penjual motor bekas.
Jodoh emang gak kemana. Di tempat penjualan mata saya sebenarnya tertuju pada motor matic merek Beat. "Berapa kalo yang ini om? Tanya saya sambil mengelus-ngelus bodinya yang mulus. "Tujuh juta mas", balas si penjual. Waduh keluar dari bajet pikir saya. "Ada yang dibawah dari itu gak mas? sambil sok-sokan nelpon. "Rata-rata begitu mas harganya, biar ditempat lain juga sama". Kata masnya sambil merebut handphone saya dan membantingnya ke lantai. Tidak tinggal diam saya angkat juga masnya dan saya banting tepat di samping handphone saya. K.O.
Tidak tanggung-tanggung enam konter yang saya datangi, seolah membenarkan kata masnya memang harga motor bekas di sini segitu. Eh tanpa diduga-duga toko yang keenam ini tidak hanya menjual motor bekas jenis baru, tetapi juga motor jadul sekelas si Ipul. Iseng saya nanya, "kalo yang itu berapa mas?" Wah yang ini spesial mas, dua juta saya lepas". Sambut masnya kegirangan sambil nyanyi lagu eta terangkanlah. Setalah tanya-tanya, ngetes keliling Surabaya-Malang, dan lihat surat-menyurat saya putuskan untuk ambil Ipul. Murah dan yang penting bisa saya pakai untuk kuliah.
Begitu ceritanya.
Komentar