Terima Kasih L
Assalamualaikum, wr.wb.
Alhamdulillah, hari ini sebuah kekhawatiran besar sudah hilang. Ijazah yang ditunggu oleh pihak kampus saya di Malang udah datang. Bagaimana tidak, saya terancam gagal menjadi mahasiswa dan uang spp berkepala 8 akan hangus begitu saja.
Siapa saja orang yang terlibat dalam keberhasilan ini? Pertama, tentu bapak saya (Arnan) yang rela banting tulang di ambang pintu pensiunnya demi kuliah saya. Kedua, seorang wanita yang setahun lebih tua dari saya. Tentu saja bukan kakak saya. Dia adalah seorang yang membuat saya terlihat gagah. Namanya Fitriana Nur Audia, atau kalo anak Samarinda lebih kenal dia dengan panggilan Luhde (nama panggung teater). Kebetulan tulisan kali ini akan menceritakan tentang dirinya.
Seperti apa orangnya? Dia sosok yang lincah karena memang dia seorang penari etnik yang aktif sampai sekarang. Dia imut karena memiliki postur tubuh yang mungil. Dia kuat karena sering menantang hujan tanpa mantel. Dia ngeselin karena suka ngolok saya hitam. Dia cantik karena banyak pria yang jatuh hati sama dia (tetap saya yang hebat). Dia seperti kebanyakan wanita jaman millenial yang suka nonton drama Korea dan kepincut sama aktornya (saya sering cemburu karena hal ini). Dia, dia, dia......
Sebenarnya tulisan ini dibuat untuk terima kasih karena sudah mau ini dan itu demi saya. Sekalian juga mau ngasih tau kalau dia ulang tahun bulan Februari nanti, tepatnya tanggal 12. Sekarang si L ini lagi sibuk ngajar di SMK Kehutanan Samarinda, Sanggar Tari Borneo Etnika, ngurusin adik-adik Teater BASTRA, dan tentunya mikirin saya yang cuma bisa jumpa lewat teks dan suara.
Alhamdulillah, hari ini sebuah kekhawatiran besar sudah hilang. Ijazah yang ditunggu oleh pihak kampus saya di Malang udah datang. Bagaimana tidak, saya terancam gagal menjadi mahasiswa dan uang spp berkepala 8 akan hangus begitu saja.
Siapa saja orang yang terlibat dalam keberhasilan ini? Pertama, tentu bapak saya (Arnan) yang rela banting tulang di ambang pintu pensiunnya demi kuliah saya. Kedua, seorang wanita yang setahun lebih tua dari saya. Tentu saja bukan kakak saya. Dia adalah seorang yang membuat saya terlihat gagah. Namanya Fitriana Nur Audia, atau kalo anak Samarinda lebih kenal dia dengan panggilan Luhde (nama panggung teater). Kebetulan tulisan kali ini akan menceritakan tentang dirinya.
Seperti apa orangnya? Dia sosok yang lincah karena memang dia seorang penari etnik yang aktif sampai sekarang. Dia imut karena memiliki postur tubuh yang mungil. Dia kuat karena sering menantang hujan tanpa mantel. Dia ngeselin karena suka ngolok saya hitam. Dia cantik karena banyak pria yang jatuh hati sama dia (tetap saya yang hebat). Dia seperti kebanyakan wanita jaman millenial yang suka nonton drama Korea dan kepincut sama aktornya (saya sering cemburu karena hal ini). Dia, dia, dia......
Sebenarnya tulisan ini dibuat untuk terima kasih karena sudah mau ini dan itu demi saya. Sekalian juga mau ngasih tau kalau dia ulang tahun bulan Februari nanti, tepatnya tanggal 12. Sekarang si L ini lagi sibuk ngajar di SMK Kehutanan Samarinda, Sanggar Tari Borneo Etnika, ngurusin adik-adik Teater BASTRA, dan tentunya mikirin saya yang cuma bisa jumpa lewat teks dan suara.
jangan heran sama kelakuannya dia sering usil
karena itu salah satu point yang bikin dia tidak membosankan
Komentar