Kecerdasan Linguistik: Kunci untuk membuka rahasia kata-kata



Assalamualaikum, w. w.

Kebetulan saya melanjutkan kuliah pascasarjana di bidang pendidikan bahasa Indonesia, saya ingin menjelaskan sedikit tentang kecerdasan linguistik. Cekidot......
========================================================================
Basa-basi
Seseorang sebenarnya sudah memiliki kecerdasan linguistik sejak lahir. Walaupun tata bahasa yang digunakan awal adalah tangisan. Fungsi otak pada bayi merangsang syaraf komunikasi sehingga menciptakan tangisan. Lapar? nangis, BAB? nangis, ngantuk? nangis, sedih? nangis + +. Beranjak dewasa seseorang akan mulai mempelajari bahasa yang digunakan di lingkungannya. Bukan dengan mengeja tetapi langsung mengucapkan apa yang sedang dipikirkan. Di sini sudah mulai terlihat peran kecerdasan linguistik. Itulah yang menyebabkan seseorang pandai berbicara walaupun belum bisa membaca. 

Fakta
Menurut psikolog Amerika Howard Gardner, manusia menunjukkan banyak kecerdasan, dan kecerdasan linguistik adalah satu diantaranya. Apa sih kecerdasan linguistik itu? Bila seseorang terampil dalam satu bahasa atau lebih, dapat diakatakan dia memiliki kecerdasan linguistik. Contohnya, saya menguasai 3 bahasa: bahasa daerah saya (bahasa Paser), bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris (level rendah). Pastinya setiap orang minimal menguasai dua bahasa yaitu: bahasa daerah dan bahasa nasionalnya. Sederhananya, orang yang memiliki kecerdasan linguistik suka mempelajari lebih dari satu bahasa, dan memperoleh keterampilan beberapa bahasa. 

Menurut saya, di Indonesia hampir semua orang memiliki kecerdasan linguistik di atas rata-rata. Mengapa? Saya contohkan seperti ini. Saya berasal dari suku Paser (Kalimantan Timur) dan tentu menguasai bahasa daerahnya. Sebagai orang Indonesia saya wajib menguasai bahasa nasionalnya. Sebagai mahasiswa, saya dipaksa untuk mengetahui dasar bahasa Inggris sebagai bahasa internasional (malu dong masa mahasiswa ngga bisa bahasa Inggris).  Karena sekarang saya berada di Kota Malang yang moyoritas orang jawa, saya pun mau tidak mau minimal mengetahui beberapa kosakata bahasa Jawa. Artinya saya sudah mengetahui empat bahasa yang berbeda. 

Orang yang memiliki kecerdasan linguistik, bisa menggunakan kata-kata secara kreatif. Mereka mempunyai pemahaman yang mendalam secara harfiah maupun figuratif. Kecerdasan linguistik berperan penting dalam mengasah kepekaan untuk menggunakan bahasa yang benar dan tepat. Maksudnya mengerti mana bahasa kasar, bahasa sopan, kepada siapa dia berbicara, dan maksud yang ingin disampaikan. Sehingga mempengaruhi keterampilan komunikasi tertulis dan lisan, pengtahuan tata bahasa yang tepat, dan semangat untuk belajar bahasa yang berbeda. 

Ciri-ciri dasar kecerdasan linguistik 
  • Suka membaca dan menulis
Termasuk membaca dan menulis status di media sosial? Iya, jadi jangan takut dibilang generasi nunduk karena tatapan selalu ke smartphone. Bilang aja, saya lagi melatih kecerdasan linguistik.
  • Bagus dalam hal ejaan
Saya suka karaoke walaupun punya suara mirip otoy terjepit. Karena bukan merdunya yang menjadi tujuan utama, tetapi hiburan dan melatih artikulasi pengucapan kata-kata.
  • Tertarik dengan bentuk kata-kata yang bervariasi
Pertama kali saya di Malang, saya sering dibuat bingung dengan penggunaan kata-kata yang serba terbalik. Ternyata ini merupakan salah satu bentuk kreativitas penggunaan bahasa.
  • Menghargai ritme dan fonetik kata-kata
Saya memiliki teman sekelas yang berasal dari daerah berbeda. Ada yang asli Jawa, Kupang, Lombok, Palopo, Medan, hingga Vietnam. Dimana masing-masing memiliki ritme dan fonetik berbeda dalam pengucapan kata-kata dalam bahasa Indonesia.

Karir orang Linguistik bagus atau tidak?
Mahasiswa yang kuliah di jurusan Bahasa Indonesia pasti pernah dapat pertanyaan "Ngapain kuliah di Bahasa Indonesia? kan udah pintar". Jangan salah sekarang ini lagi banyak pekerjaan yang mengandalkan kecerdasan linguistik. Contoh: aktor, penulis, editor, bahkan youtuber. Jadi jangan takut lulusan bahasa tidak tidak bisa menjadi orang terkenal. 

Bagaimana cara melatih kecerdasan linguistik?
  • membaca, menulis, berbicara
Dengan membaca selain dapat menambah pengetahuan kita juga bisa mendapatkan kata-kata yang baru. 
Dengan menulis kita dapat terlatih menyusun kata-kata yang bervariasi
Dengan berbicara kita dapat melatih bagaimana menyampaikan isi pikiran dengan teratur 
  • berpartisipasi dalam debat dan diskusi
sering berbicara dengan orang lain dapat menambah pengetahuan kita tentang bagaimana berbicara yang benar dan tepat. 
  • membaca kamus atau artikel ilmiah
kamus sudah pasti berisikan kata-kata dan maknanya. Maka jika sering membaca kamus kita dapat menggunakan kata-kata yang bervariasi.
  • bermain teka-teki silang
selain dapat menghilangkan kejenuhan, permainan satu ini dapat memaksa kita untuk berfikir kritis tentang suatu makna kata
  • menulis surat, blog, atau artikel
semakin banyaknya menulis, semakin menambah kepekaan terhadap susunan kata yang tepat

Untuk mempertajam kecerdasan linguistik memang harus dilakukan sejak dini, agar anak dapat terbiasa mendeskripsikan objek dan emosinya dalam bentuk kata lisan maupun tulisan. Jadi latihlah kecerdasan linguistik kita karena hanya dengan komunikasi kita dapat menyampaikan isi pikiran kita. 

Lets learn.........










Komentar

Postingan populer dari blog ini

JUMAWA: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia (Volume 1)

Photoshop: Memanipulasi Tanda Tangan

Taj Mahal versi Kabupaten Malang: Serupa Tapi Tak Sama