Taj Mahal versi Kabupaten Malang: Serupa Tapi Tak Sama
Assalamualaikum, w. w.
Setelah sekian lama akhirnya bisa setor tulisan lagi. Bukan karena malas atau sibuk, tapi karena tidak ada hal menarik yang bisa dibagi. Sampai pada malam minggu ini akhirnya ada hal menarik yang ingin saya ceritakan. Apakah itu??? Langsung lanjutin bacanya.
Beberapa minggu yang lalu saya sedang menikmati indahnya sore hari di Kabupaten Malang. Tidak ada tujuan penting hanya berjalan-jalan untuk menghilangkan suntuk karena setiap hari harus membaca beragam buku teori berbahasa asing untuk referensi tesis. Saat perjalanan pulang saya tidak sengaja melihat atap bangunan mencuat dari rimbunnya pohon pinus. Berwarna putih tulang dan ada lambang bulan dan bintang khas kubah masjid. Ya, bangunan itu memang sebuah masjid, tetapi saya harus memendam rasa penasaran saya karena hari sudah mulai gelap dan bahan bakar motor saya sudah menunjukkan kekhawatiran.
Dua hari kemudian tidak sengaja membaca dari sebuah media sosial ternyata masjid yang saya lihat itu memiliki julukan yang unik. "Taj Mahal versi Malang" begitu kata salah seorang penulisnya. Sontak saya langsung mengatur waktu untuk bisa berkunjung sebentar ke masjid tersebut. Akhirnya setelah berminggu-minggu mencari waktu yang tepat, hari ini saya bisa melihat langsung masjid tersebut.
“Masjid Salman Al Farisi Dau“ |
Masjid Putih nan megah yang ada di Dau Malang ini menyerupai Taj Mahal yang ada di India. Masjid ini berdiri di tengah pedesaan dan hamparan persawahan yang ada di Kec.Dau Kab.Malang, tepatnya di jalan Karangampel timur Karangwidoro, Dau, Malang. Bila ingin mengunjungi masjid ini tinggal pakai saja aplikasi google map. Dijamin tidak akan tersesat, karena selama di Malang saya selalu menggunakannya kemana pun itu.
Di halaman terdapat pohon berjenis palm yang menambah kesan timur tengah |
Di dalam lingkungan masjid terdapat beberapa bangunan yang terbengkalai dipenuhi rambat. Bila malam hari mungkin akan memunculkan kesan horor. Menurut beberapa sumber itu adalah bekas pondok pesantren yang sudah lama tidak digunakan lagi.
Tidak tahu ini dulu digunakan untuk apa, tetapi saat saya datang dan memotret terdengar suara aliran air seperti ada yang sedang menggunakan toilet |
Karena masjid ini di bangun di atas perbukitan jadi dari berbagai sudut kita bisa menikmati hamparan perkebunan masyarakat sekitar |
Jika anda beruntung bisa berfoto dengan latar blakang gunung Arjuno dan saya sedang tidak beruntung |
Satu lagi yang spesial, ternyata masjid ini berdekatan lokasinya dengan Ibu Donna, dosen saya ketika S1 dulu. Beliau sekarang pindah ke Malang dan menjadi penulis yang cukup populer. Ketika saya brkunjung kerumahnya akan saya ceritakan di sini.
Terima Kasih
Komentar