Pasar Parkiran: Festival Durian 2018

Assalamualaikum

Kalau ada yang tanya "Siapa yang hobi makan durian?" Saya langsung angkat tangan sekalian angkat kaki juga. Aromanya itu lho yang gak bisa ditahan. Seperti drakula yang haus darah saya dibuatnya. Di Malang ini sudah beberapa kali saya digoda oleh aroma buah yang dijuluki "King Fruit" ini. Di pasar, di pinggir jalan, di instgram, pokoknya semua tempat membahas durian. 

Tiba-tiba pada suatu hari, ada seorang gadis yang memperlihatkan saya sebuah brosur even yang berbunyi "Festival Durian". 

jadi gambar ini dia dapatkan dari instastory temannya


Sebagai penggila durian saya langsung mandi dan gosok gigi tidak lupa untuk rapikan tempat tidur. Kenapa saya langsung bergegas karena saat itu sudah tanggal 24 maret dan bertepatan dengan malam minggu. Karena saat itu adalah malam terkahir acara festival (lihat tanggal di gambar atas), tentu saya tidak akan melewatkan momen ini. Tidak mau pergi sendirian saya mengajak teman yang mengirimi saya gambar tadi. Dia juga penggila durian. Sangat gila. 

Tidak membutuhkan waktu lama, sekitar 30 menit kami berdua sudah sampai tempat tujuan. Dengan membayar 5000 (uang parkir) kita sudah bisa puas berkeliling wahana keluarga tersebut. Tidak mau berlama-lama kami langsung menuju tempat durian tanpa memperdulikan hingar-bingar tempat yang sebenarnya asik juga. 

Harga yang ditawarkan antara 30.000 sampai 90.000 rupiah


Walaupun diawal kami berdua berniat membeli banyak tetapi setelah berhasil menghabiskan dua buah seukuran kepala kami memutuskan untuk menyerah, Karena sangat kenyang dan kepala mulai terasa pusing (mabuk durian bos). 


Sistem makannya tidak kami bawa pulang, langsung eksekusi di tempat


Dari warnanya udah kebayang kan kelezatannya


Nah, karena saya sedang sedikit mabuk maka saya serahkan kepada partner saya untuk menjadi driver motor. Sebenarnya, agak ragu karena dia ini belum lihai berkendara di tempat ramai. Tetapi karena dia juga berniat mau belajar ya apa boleh buat. 





Sekian cerita hari ini.
Nantikan cerita perjalanan saya selanjutnya

Budayakan swafoto setiap ada momen seru



Komentar

Postingan populer dari blog ini

JUMAWA: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia (Volume 1)

Photoshop: Memanipulasi Tanda Tangan

Taj Mahal versi Kabupaten Malang: Serupa Tapi Tak Sama